Jelang Sippa Dhamma VII, Sejumlah Persiapan Digelar Ditjen Buddha

By Admin

nusakini.com--Menjelang Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional VII yang akan digelar pada Oktober mendatang, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Buddha menggelar sejumlah persiapan, baik di daerah maupun di tingkat pusat. 

Di tingkat daerah dilaksanakan kualifikasi penyisihan peserta. Pada tingkat pusat melakukan persiapan perangkat regulasi yang dibutuhkan saat pelaksanaan di tingkat nasional nanti, di antaranya pentingnya juri yang berintegritas dalam pelaksanaan lomba. 

Dirjen Bimas Buddha Caliadi menekankan, dewan juri hendaknya memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya pada SDS VII nanti. 

“Bekerja, kita disumpah jadi ketika bertugas harus berpegang pada integritas,” tegas Dirjen saat membuka kegiatan Workshop Juri Sippa Dhamma Samajja di Tangerang, 29 Agustus 2018 lalu. 

Dirjen mengingatkan juri harus menjalankan tugasnya secara profesional dan menghindari atensi pada salah satu provinsi. 

Sementara itu, untuk menyelaraskan dan finalisasi soal yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan pembobotannya, Ditjen Bimas Buddha juga menyelenggarakan Workshop Penyelarasan dan finalisasi Soal Cerdas Cermat Sippa Dhamma Samajja VII. 

“Jangan ada soal yang multitafsir, atau soal ganda,” ucap Dirjen menegaskan. 

Sesditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma dalam kesempatan sama mengingatkan pentingnya mutu soal Cerdas Cermat Sippa Dhamma Samajja. 

Dihadapan 30 peserta penyusun soal tersebut, Sesditjen menyebutkan sebagai penyusun berintegrasi, di mana dapat menjaga integritas soal. 

“Apa yang dilahirkan lomba yang soalnya bocor, yaitu anak-anak yang tidak jujur, anak-anak yang tidak sportif,” ucap Sesditjen. 

Diingatkannya, ujung dari penilaian SDS adalah melahirkan siswa berkarakter Buddhis. 

"Berkarakteristik Buddhis itu adalah kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, dan sportivitas. Bagaimana mewujudkan siswa yang berkarakteristik Buddhis, bila siswa tidak dikondisikan jujur, kerja keras, pantang menyerah dan sportif,” ucap Sesditjen. 

SDS VII adalah ajang bagi para siswa SD, SMP dan SMA untuk menunjukkan kemampuan, bakat minat, kepiawaiannya keagamaan Buddha. Kelak menjadi bekal dan pengalaman bagi hidup mereka dalam mengabdi kepada agama, negara dan bangsa. 

Menurut agenda, SDS VII akan kembali menghadirkan kompetisi berskala nasional yang meliputi lomba menyanyi lagu rohani Buddha, lomba cerdas cermat, lomba membuat cerita bergambar, dan lomba mengucapkan syair Dhammapada. (p/ab)